Desain Al Quran berdasarkan angka 19
Desain
Al Quran berdasarkan angka 19
Al Qur’an merupakan satu-satunya
kitab suci yang seluruhnya ditulis dalam bahasa aslinya. Kebenaran Al Qur’an
sebagai wahyu Allah yang sering dikatan oleh orang (non muslim) sebagai ciptaan
Muhammad, dapat dibuktikan secara matematis bahwa Al Qur’an tidak mungkin
diciptakan oleh Nabi Muhammad SAW.
Seorang ahli biokimia berkebangsaan
Amerika keturunan Mesir dan seorang ilmuan muslim, Dr. Rashad Khalifa yang
pertama kali menemukan sistem matematika pada desain Al Qur’an. Dr. Rashad
Khalifa tertantang untuk memperoleh jawaban untuk menjelaskan tentang inisial
pada beberapa surat dalam Al Qur’an, seperti Alif Lam Mim yag sering diberi
penjelasan dengan “hanya Allah yang mengetahui maknanya”. Dengan tantangan ini kemudian
Ia menelitinya dan secara matematis Ia menemukan banyak fakta fakta dai Al
Quran. Kemudian pada Januari 1974
(bertepatan dengan Zulhijjah 1393), Ia menemukan bahwa bilangan 19 sebagai
pembagi bilangan secara umum. Dalam inisial-inisial tersebut dan seluruh
penulisan dalam Al Qur’an, sekaligus kode rahasia Al Qur’an. Penemuan in
sungguh menakjubkan karena seluruh teks dalam Al Qur’an tersusun secara
sistematis yang didasarkan pada bilangan 19, yang setiap elemennya menjadi
pembagi secara umum. Jadi, matematika yang didasarkan pada bilangan 19 yang
melekat pada Al Qur’an dapat diapresiasikan bukan hanya oleh orang yang
memiliki kepandaian komputer dan matematika tinggi (untuk persoalan kelipatan
19 yang rumit) tetapi juga oleh orang yang hanya dapat melakukan perhitungan
secara sederhana.
Selain 19 sebagai kode rahasia Al
Qur’an it sendiri, juga dapat dihubungkan dengan bilangan 19 sebagai kehendak
Allah. Disebutkan diatas bahwa penemuan Dr. Rashad Khalifa tentang bilangan 19
dalam Al Qur’an bertepatan pada tahun 1393 Hijriah. Al Qur’an diturunkan pada
pertma kali pada 13 tahun Hijriyah. Jadi keajaiban Al Qur’an ini ditemukan 1393
+ 13 = 1406 (dalam hitungan Hijriyah) setelah Al Qur’an diturunka, yang
bertepatan dengan tahun 1974 M. Surat ke 74 adalah Surat Al Muddatsir yang
berarti orang yang bekemul, atau juga dapat beraryi rahasia yang tersembunyi,
yang mengandung rahasia Allah mengenai keajaiban Al Qur’an. Dalam surat Al
Muddatsir ayat 74 dinyatakan :
(74 : 30 ) : Diatasnya ada sembilan belas (malaikat
penjaga)
(74 : 31) : Dan tyang
Kami jadikan penjaga neraka itu hanya dari Malaikat, dan kami menentukan
bilangan mereka itu hanya sebagai cobaan bagi orang-orang kafir, agar orang
orang yang diberi kitab menjadi yakin, agar orang-orang yang beriman bertambah
imannya, agar orang orang yang diberi kitab dan orang-orag mukmin itu tidak
ragu ragu, dan agar orang orang yang dalam hatinya ada penyakit dan orang orang
kafir (berkata) : “Apakah yang
dikehendaki Allah dengan
(bilanga) ini sebai suatu perumpamaan ?” Demikianlah Allah memberikan sesat orang orang yang Dia kehendaki dan memberikan petunjuk kepada orang orang yang Dia kehendaki. Dan tidak ada yang mengetahui bala tentara Tuhanmu kecuali Dia sendiri. Dan Saqar itu tidak lain hanyalah peringatan bagi manusia.
(bilanga) ini sebai suatu perumpamaan ?” Demikianlah Allah memberikan sesat orang orang yang Dia kehendaki dan memberikan petunjuk kepada orang orang yang Dia kehendaki. Dan tidak ada yang mengetahui bala tentara Tuhanmu kecuali Dia sendiri. Dan Saqar itu tidak lain hanyalah peringatan bagi manusia.
Ayat tersebut
menjelaskan bahwa Allah jadikan bilangan (19) itu untuk :
-
Cobaan/tes/ujian
bagi orang orang kafir
-
Meyakinkan
orang orang yang diberi Al Kitab (Nasrani dan Yahudi)
-
Memperkuat
(menambah) keyakinan orang yang beriman
-
Menghiangkan
keraguan-keraguan pada orang orang yang diberi Al Kitab dan juga orang orang
yang beriman
-
Menunjukkan
mereka yag ada dalam hatinya menyimpan keraguan-keraguan, dan pertanyakan orang
kafir. Dan ini adalah oeringatan bagi manusia.
Sebagian ahli tafsir menafsirkan 19
sebagai jumlah malaikat. Menurut Dr. Rashad Khalifa, menafsirkan bilangan 19
sebagai jumlah malaikat adalah tidak tepat karena bagaimana mungkin jumlah
malaikat dapat dijadikan untuk ujian/tes bagi orag orang kafir, untuk
meyakinkan orang orang nasrani dan yahudi, untuk meningkatkan keimanan bagi
orang yang beriman. Jadi, tepatnya bilangan 19 ini merupakan keajaiban yang
besar dalam Al Qur’an sesuai dengan kandungan surat Al Muddatris ayat 30-31
diatas, dan menurut terjemahan Dr. Rashad Khalifa (dan juga beberapa penerjemah
lain).
Komentar
Posting Komentar