Matematika sebagai Bahasa, bukan Ilmu Sains
Matematika
sebagai alat bagi ilmu lain sudah cukup dikenal dan sudah tidak diragukan lagi.
Matematika bukan hanya sekedar alat bagi ilmu, tetapi lebih dari itu matematika
adalah bahasa. Salah satu rahasia kekuatan matematika adalah perlambangan yang
abstrak, yang merupakan suatu bahasa penuh dalam dirinya sendiri..
Matematika merupakan bahasa yang
melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan.
Lambang-lambang matematika baru mempunyai arti setelah sebuah pemahaman
diberikan kepadanya. Tanpa penjelasan dan pemahaman matematika hanyalah
sekumpulan angka, dan rumus-rumus saja. Matematika menggunakan bahasa numerik
yang memungkinkan kita menghitung secara kuantitatiff.
Matematika akan lebih tepat jika
kita kategorikan dengan bahasa, karena matematika itu adalah alat untuk
berkomunikasi dengan lebih baik. Misalkan sebuah pertanyaan
“dua
dikali lima ditambah satu sama dengan berapa ?”
Akan
terasa semakin susah untuk dipahamii, sedangkan jika menggunakan bahasa
matematika, misal :
2´5+1=..... maka akan lebih mudah memahami makna dari
soal jika menggunakan bahasa matematika.
Bahasa matematika memiliki makna
yang tunggal, sehingga kalimatmatematika tidak memiliki makna yang banyak.
Ketunggalan makna dalam matematika sering juga disebut sebagai bahasa
internasional, karena pengguna matematika bersifat mendunia di semua negara.
Banyak orang yang salah mengira
bahwa Matematika itu bagian dari sains. Padahal matematka itu bukan sains.
Ilmu-ilmu dalam sains harus melalui pembuktian yam empiris, sementara
matematika tidak membutuhkan pembuktian yang empiris. Dalam ilmu sains kita
harus melihat apa yang terjadi di alam untuk bisa mencari bukti dari
teori-teori yang ada di sains. Tidak bisa dengan mudah untuk menemukan
pembuktian dalam sains, harus ada edivence-nya.
Sedangkan matematika , bukti-bukti
dalam matematika itu di turunan dari apa yang kita ketahui sebelumnya. Misal,
kita telah membuktikan integral dari konsep turunan, atau yang lebih seerhana,
bahwa perkalian adalah penjumlahan yang berkulang, kita akan memahami konsep
perkalian jika telah memhami konsep penjumlahan sebelumnya. Dan dari
pembuktian-pembuktian matematka ini bisa dipastikan bahwa matematika tidak
memerlukan pembuktian alam untuk membuktikan teorema matematika. Hanya cukup
dengan menunjukkan teorema sesuai dengan pembuktian yang telah kita kerjakan
maka teorema yang kita buktikan itu akan konsisten dengan teorema sebelumnya.
Jika dalam bahasa Inggris, bukti
dalam matematika dengan bukti dalam ilmu sains itu elas sekali berbeda. Bukti
dalam matematika disebut ‘proof’ sedangkan
bukti dalam ilmu sains dalam bahasa inggris adalah ‘evidence’.
Komentar
Posting Komentar